""selamat datang di blog elick magai""

Selasa, 14 Desember 2010

Berita Natal

25 Dec2010
Secara umum, gereja memisahkan kegiatan seputar Natal menjadi dua. Kegiatan pertama ialah ibadah Natal. Ibadah Natal ini diadakan tepat pada tanggal 25 Desember. Bisa pagi, bisa menjelang siang, siang, sore, atau menjelang malam. Biasanya, ibadah Natal tidak berbeda jauh dengan ibadah biasa pada hari Minggu. Yang membedakan paling dekorasi ruangan dan tata ibadah.
Sementara itu, kegiatan kedua ialah perayaan Natal. Perayaan Natal ini biasanya paling banyak dihadiri oleh jemaat. Mereka yang disebut “Kristen musiman”, biasanya datang pada perayaan Natal. Tidak heran kalau pada perayaan Natal, jumlah yang hadir hampir seperti pada ibadah malam Natal. Sebuah gereja di Jakarta malah memutuskan mengadakan perayaan Natal dalam dua hari. Maksudnya, agar pada saat itu jemaat yang hadir tidak terlalu banyak, agar semua yang hadir bisa mengikuti ibadah dengan baik
Semua gereja tampaknya memiliki pemahaman yang sama soal ibadah Natal. Semua gereja, tentu mengadakan ibadah Natal, tepat pada tanggal 25 Desember. Akan tetapi, tampaknya tidak demikian untuk perayaan Natal.
Ada gereja yang berpendapat bahwa perayaan Natal sebaiknya diadakan setelah tanggal 25 Desember. Alasannya, kalau lebih awal, sama saja dengan mendahului kelahiran Kristus dong? Jadi, mereka sepertinya memahami bahwa perayaan itu baru bisa diterima setelah berita bahwa Yesus sudah lahir (yang diwartakan lewat ibadah Natal) diberitakan. Dengan kata lain, tindakan bersukacita didahului oleh berita sukacita.
Masuk akal juga memang. Bukankah para gembala di padang rumput pun demikian (lihat Lukas 2:8-20)? Mereka menerima kabar sukacita dari para malaikat yang menyapa mereka. Dengan bergegas mereka pergi ke tempat yang disebutkan oleh malaikat itu. Dan ketika apa yang telah dikataka malaikat kepada mereka itu terbukti kebenarannya, mereka pun kembali sambil memuji dan memuliakan Allah (Lukas 2:20). Jadi, polanya jelas: berita sukacita diikuti dengan sukacita. Ada alasan yang jelas untuk bersukacita, yaitu kelahiran Yesus, Sang Mesias.
Sementara itu, ada banyak gereja pula yang tidak berpendapat demikian. Mungkin gereja-gereja yang mengadakan perayaan Natal sebelum tanggal 25 Desember berpendapat bahwa Natal itu sebenarnya bisa terjadi kapan pun dalam kehidupan setiap orang. Ketika seseorang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya, itu berarti ada Natal bagi dirinya. Maka tidak heran kalau ada perayaan Natal yang diselenggarakan awal Desember. Atau malah yang merayakannya pada bulan Januari!
Meskipun berbeda, toh apa disampaikan pada perayaan Natal dan ibadah hari Natal (mungkin lebih tepat kalau saya katakan demikian), pada prinsipnya tidaklah jauh berbeda. Lebih dari dua ribu tahun yang lalu, telah lahir Mesias, Sang Juru Selamat, Yesus Kristus. Inilah berita Natal yang disiarkan dari masa ke masa, dari abad ke abad. Natal tanpa Yesus, bukanlah Natal karena Yesuslah sorotan utama Natal, alasan mengapa umat Kristen merayakan Natal.
Mengingat hal ini, kita diingatkan kembali bahwa dunia ini telah menyingkirkan Yesus. Dunia tidak hanya menyingkirkan Yesus lebih dari dua ribu tahun lampau. Dunia juga menyingkirkan Yesus pada zaman ini. Apa yang kita lihat di berbagai pusat perbelanjaan menunjukkan hal tersebut. Mungkin hanya manajemen pusat perbelanjaan yang merupakan orang Kristen atau benar-benar menghargai kekristenanlah yang membuat dekorasi kandang domba di pusat perbelanjaannya.
Memang berita Natal harus berpusat pada Yesus. Akan tetapi, bukan berarti penyampaian khotbah harus monoton. Dari dua perayaan Natal yang saya ikuti, saya melihat perbedaannya sehingga ada dua berita Natal yang saya dapatkan.
  1. Setiap tahun tantangan yang dihadapi akan semakin susah. Namun, kehadiran Yesus memberikan harapan bagi umat manusia. Hanya saja, tidak cukup bagi kita hanya sekadar percaya. Kita harus mempercayakan diri kita juga kepada-Nya.
  2. Dalam peristiwa kelahiran Yesus lebih dari dua ribu tahun lampau, kuasa kegelapan juga turut bekerja. Mereka berniat menggagalkan rencana Allah. Kuasa kegelapan itu semakin gencar bekerja sampai pada hari ini. Mereka bekerja di berbagai bidang: politik, gereja, bahkan keluarga. Syukur kepada Allah, kelahiran, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus memampukan kita untuk lepas dari cengkeraman kuasa gelap dan menaklukkannya.
Bagi Anda yang merayakan Natal, apakah berita Natal yang Anda bawa dan bagikan kepada sesama? Silakan berkomentar di bawah ini.
Tags: , , ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar